PIKIRANMADANI.COM, ACEH BARAT – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta pemerintah Aceh segera membentuk tim independen, untuk mengusut penyebab tumpahan material batu bara di sepanjang pantai di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
“Kejadian tumpahan batu bara di pesisir Aceh Barat ini sudah sering terjadi, kami sangat menyayangkan hal ini,” kata Ketua Komisi Pertambangan dan Energi Minerba DPRA Tarmizi Berdasarkan Kutipan dari KABARANDALAN.COM dari Meulaboh, Rabu 07/06/2023.
Ia mengatakan, menelusuri kasus tumpahan batu bara di laut merupakan peristiwa lingkungan yang mutlak tidak bisa dibiarkan terjadi.
Menurutnya, Pemerintah Aceh sebagai pihak yang memiliki kewenangan penuh terkait masalah lingkungan harus segera mengkaji dan memastikan penyebab tumpahan batu bara ke laut tersebut.
Akibat seringnya terjadi tumpahan batubara di laut menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat.
Tarmizi juga mendesak Pemerintah Aceh untuk mengambil sikap tegas dan menindak tegas siapapun pelakunya.
Tarmizi mengatakan, pihaknya juga telah memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, DLHK Provinsi Aceh serta sejumlah perusahaan tambang dan pengguna batubara di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh.
Pemanggilan tersebut terkait dengan kasus tumpahan batu bara dan belakangan diketahui bahwa hasil pemeriksaan dari laboratorium menyatakan kandungan kalori batu bara yang tumpah tersebut memiliki kadar 3.900/gar.
Namun, sejumlah perwakilan perusahaan yang hadir menolak mengakui batu bara grade baru tersebut berasal dari lokasi tambang mereka atau pesanan yang dibeli dari luar Aceh.
Untuk itu, Tarmizi berharap Pemerintah Aceh segera membentuk tim independen untuk memastikan siapa pelakunya dan diberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kasus tumpahan batu bara ke laut terkait pencemaran lingkungan, kami berharap pemerintah Aceh lebih serius menanganinya,” ucap Tarmizi. [r]