PIKIRANMADANI.COM, BANDA ACEH, Sejumlah objek wisata di Aceh menjadi incaran ribuan wisatawan selama liburan lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Diantaranya Pulau Sabang, Museum Tsunami Aceh, Museum Aceh, Kapal PLTD Apung dan objek wisata lainnya.
Dengan kunjungan wisatawan tersebut tentu saja masyarakat disekitar obyek wisata dapat mendirikan berbagai kegiatan ekonomi, seperti tempat penginapan, layanan jasa seperti (transportasi, informasi), warung dan lain sebagainya.
“Sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat dan menekan tingkat pengangguran,” kata Anggota DPR Aceh Tgk H Irawan Abdullah, SAg, Kamis (27/4/2023).
Wakil Ketua Fraksi PKS itu menjelaskan selama liburan ini, arus wisatawan yang menuju Sabang membludak. Begitu juga wisatawan yang mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Museum Aceh, Kapal PLTD Apung dan objek wisata lainnya.
“Ini membuktikan bahwa potensi dan objek wisata di Aceh sangat luar biasa dan masih alami. Selain itu Aceh juga terkenal memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Sehingga menghasilkan begitu banyak tempat wisata yang berbasis alam,” kata Tgk Irawan.
Anggota DPR Aceh daerah pemilihan Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar itu menambahkan pariwisata di dunia saat ini berkembang dengan begitu cepat. Banyak negara yang berhasil mengembangkan pariwisatanya hingga membuat perekonomian negara tersebut menjadi meningkat dengan signifikan.
“Apalagi, jika sebuah negara tersebut memiliki kekayaan yang melimpah untuk dijadikan pariwisata seperti Indonesia, termasuk juga Aceh didalamnya. Dan untuk meningkatkan sektor pariwisata tersebut, maka sudah seharusnyalah pemerintah memberikan fasilitas wisata terbaik kepada para wisatawan,” kata Tgk Irawan.
Ia menjelaskan sebagai daerah yang memberlakukan syariat Islam, tentunya Aceh bisa juga menerapkan konsep wisata syariah bagi para wisatawan Muslim, yaitu sebuah wisata yang tetap mengedepankan syariat Islam dalam pengelolannya.
Dimana semua pengelolaan wisata mulai dari penginapan, tempat ibadah, akomodasi, makanan, dan destinasi wisata akan didesain sedemikian rupa agar bisa memberikan kenyamanan bagi para wisatawan dalam melakukan wisata tersebut.
Dengan begitu, wisatawan akan merasa tenang dan menikmati perjalanan wisatanya tanpa harus merisaukan untuk menjalankan syariat-Nya, termasuk penyediaan toilet yang bersih dan mushalla yang representatif.
Berkaitan dengan maraknya kecelakaan yang terjadi menuju distinasi wisata, pemerintah harus mengambil peran dalan perbaikan akses ketempat wisata, seperti jalan, pembatas keamanan jalan dll.
“Kami sangat mengapresiasi pihak kepolisian juga dikerahkan untuk menjaga keamanan dilokasi wisata supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian diharapkan sektor pariwisata akan dapat meningkatkan pendapatan negara dan juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” pungkas Tgk Irawan.(*)