BANDA ACEH | PIKIRANMADANI.com — Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), M Rizal Fahlevi Kirani meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh untuk dapat meningkatkan pelayanannya, terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD), katanya.
Pihaknya menyebutkan, “Setelah kami lakukan inpeksi mendadak masih ada keterbatasan pelayanan di IGD RSUD Zainoel Abidin, dan ini harus segera ditingkatkan,” ujarnya kepada awak media yang berhadir, Senin (8/8/23).
Pihaknya menjelaskan, agenda inspeksi kali ini selain melihat pelayanan IGD, juga turut mengecek ruang farmasi, gudang obat, ruang rawat hingga tempat penyiapan makanan untuk pasien.
Hasilnya, kata Falevi, masih ditemukan adanya kekurangan fasilitas seperti AC, serta lamanya masyarakat yang bertahan disana karena tidak ada kamar rawat, hingga lamanya antrean di loket farmasi (pengambilan obat), tuturnya.
“Memang banyak pengaduan masyarakat, maka ini menjadi atensi khusus dan kita segera meminta Pemerintah Aceh untuk memberi perhatian khusus kepada RSUDZA Banda Aceh ini,” ujarnya.
Selain itu, Falevi mengharapkan pelayanan di RSUDZA Banda Aceh ini benar-benar harus dimaksimalkan, sebab rumah sakit ini telah menjadi rumah sakit rujukan untuk 23 kabupaten/kota se Aceh, imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia meminta temuan hari tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Aceh untuk segera memperbaikinya, apalagi sudah berulang kali diingatkan, tandasnya.
“Ini menjadi perhatian khusus dari kami di Komisi V DPRA, dan dalam waktu dekat ini kami akan memanggil Pemerintah Aceh terkait keseriusan mengelola dan terus membenahi RSUDZA Banda Aceh ini,” sambung Falevi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUDZA, dr Isra Firmansyah menegaskan bahwa pihaknya terus membenahi pelayanan di rumah sakit provinsi Aceh itu baik antrean di loket farmasi maupun ruangan IGD.
Khusus untuk antrean farmasi sendiri, pihaknya sudah menerapkan sistem pendaftaran online, sehingga masyarakat tidak harus lagi mengantri lama di loket pengambilan.
“Kalau hari ini terjadi antrean itu hanya karena pekan lalu libur panjang, maka dari itu ada antrean. Kemudian, dalam waktu dekat juga kita perluas lagi,” kata Isra.
Isra melanjutkan, terkait kekurangan AC, pihaknya berencana akan melakukan pemindahan AC dari rumah sakit lama yang bangunannya sudah tidak layak lagi.
“Rencana lain pemindahan AC dari bangunan lama yang memang sudah tidak layak lagi, jadi AC di sana bisa kita pindah sementara,” demikian terang dr Isra.
Dalam agenda Sidak tersebut, turut hadir Kepala Inspektorat Aceh, Jamaluddin, Kepala Bappeda Teuku Dadek, dan beberapa pejabat eselon dari jajaran SKPA lainnya. Sementara dari pihak Komisi V yang hadir antara lain Irpannusir, Tarmizi, SP, dan Muslim.