Penulis : Nurchalis – Politis Partai Nasdem Aceh
BANDA ACEH | PIKIRANMADANI.com — Sebagian masyarakat mulai memprediksikan Partai Demokrat akan angkat kaki dari koalisi pencapresan Anies Baswedan. Menurut versi internal Demokrat, katanya ditikung, dikhianati bahkan katanya Anies Baswedan kurang berani.
Persepsi semacam ini dibangun akibat kekecewaan dari ekspektasi selama ini bahkan diyakini AHY adalah cawapres final Anies Baswedan, teryata terbantahkan dengan menduetkan Anies Baswedan dengan Gus Muhaimin Iskandar dengan pertimbangan culture Nahtlatul Ulama serta Base Jawa timur sudah mewakili kelompok islam nasionalis.
Apalagi posisi Gus Muhaimin saat ini seperti digantung dalam posisi cawapres dikoalisi kebangkitan Indonesia Raya. Apalagi dalam piagam koalisi jelas telah menyepakati bahwa kewenangan menentukan cawapres Anies Baswedan berada pada Anies Baswedan itu sendiri, kurun waktu berjalan pengumuman cawapres tak kunjung dilakukan seraya Anies Baswedan bersama tim 8 terus berupaya memetakan sosok cawapres yang tepat untuk memenangkan pertarungan.
Disatu sisi tim 8 berserta Anies Baswedan terus memperkokoh kebersamaan, dilain sisi ada pihak-pihak pasukan koalisi terus menerus menyerang sesama koalisi malah ada yang sudah memprediksi koalisi ini akan bubar dengan sendirinya.
Miris rasanya!! Dalm hal ini mungkin politik pemaksaan cawapres telah membuat suasana disharmonisasi dalam koalisi tersebut.
Dinamika internal koalisi terus berlanjut seiring koalisi lain terus berupaya memperkokoh koalisinya bahkan bermanuver mempertegas bahwa merekalah semakin solid dan kokoh bahkan terus sesumbar koalisinya akan memenangi pertarungan.
Dinamika tersebut tak luput dari perhatian serius Surya Paloh dengan gerakan serta pertimbangan jitu serta langkah silent merensek masuk dengan permainan indah, cantik serta penuh strategi menduetkan Anies Baswedan dengan Gus Muhaimin Iskandar.
Ini semakin mempertegas serta pembuktian komitmen pencapresan Anies Baswedan benar2 serius serta targetnya adalah menang 2024.
Dalam memutuskan duet tentu penuh konsekuensi, maka strategi peta sebaran dukungan wilayah serta culture tak luput dari pertimbangan matang sang Surya Paloh.
Tepat hari Kamis bom startegi Surya Paloh meledak bahkan mengguncang jagat politik nusantara yang tidak disangka dan tidak diduga sama sekali oleh sebagian anggota koalisi. Koalisi lain bahkan pemerhati politik itu sendiri bahwasanya Gus Muhaimin Iskandar pilihan cawapres Anies Baswedan.
Sebagian besar publik selama ini menyakini selama ini Gus Muhaimin iskandar di gadang2 cawapres koalisi kebangkitan Indonesia Raya.
Sampailah pada keputusan yang memutuskan Gus Muhaimin iskandar Ketum PKB yg saat tersebut masih berada dalam koalisi kebangkitan Indonesia Raya, Pencawapresan Gus Muhaimin Iskandar diputuskan pada saat koalisi kebangkitan Indonesia Raya diumumkan perubahan namanya menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Efek pengumuman tersebut sangat berdampak baik didalam koalisi perubahan dan persatuan maupun koalisi kebangkitan Indonesia Raya. Nah dalam tulisan ini hanya mengupas dampak dikoalisi perubahan dan persatuan.
Posisi ini pula mempertegas istiqamahnya PKS dan kokohnya hubungan bersama Anies Baswedan, akan tetapi Demokrat mengalami suasana kebatinan bahkan dampak dari pengumuman tersebut seluruh bilboard Anies bersama AHY diturunkan.
Tentu gebrakan itu kurang bermakna bahkan dapat disimpulkan bahwa selama ini incaran Demokrat hanya tertuju ke cawapres saja, terlihat juga dari narasi-narasi kekecewaan bahkan gerakan kadernya diseluruh Indonesia masih menyerang Nasdem dan Anies Baswedan. Artinya Demokrat terlihat kurang iklas dengan keputusan tersebut.
Menyikapi dinamika tersebut tentu Demokrat ada 2 pilihan bertahan atau angkat kaki dari koalisi pencapresan Anies baswedan dan Gus Muhaimin iskandar!
Jika hengkang? sebagian besar dipersepsikan oleh kader Demokrat dengan startemen seakan-akan dikhianati serta terdhalimi tuduhan-tuduhan tersebut semakin masiv bahkan terpublikasi dimedia sehingga kegalauan semakin nampak sehingga masyarakat luas menyimpulkan targetnya hanya untuk mendapatkan tiket cawapres Anies Baswedan, minus cita-cita perubahan dan persatuan dapat di wujudkan bersama-sama.
Ada yang memprediksi Demokrat tetap bertahan dalam barisan koalisi Bersama Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar.
Jika keputusan bertahan dlm barisan koalisi perubahan dan persatuan. Akan sangat tepat dan logis bahwa Demokrat tetap berada koalisi bersama Nasdem,PKS dan PKB tentu ada juga yg mempertayakan kenapa logis dan tepat,saya meyimpulkan bahwa berada di dalam koalisi lain tentunya Demokrat memulai dari zero disegala hal bargaining,mempelajari,menyamakan persepsi serta mengeplemtasikan Strategi baru bahkan porsinya hanya sebatas pendatang baru bahkan stigma perubahan yg melekat selama ini sirna bahkan raihan konstituen yang pro perubahan pasti kurang signifikan.
Dalam hal ini semangat keiklasan dengan menerima keputusan mesti di kedepankan bahkan persepsi positif masyarakat tertuju.
Dalam kondisi ini justru Demokrat bisa memainkan peran bahwasanya Demokrat bukan incaran kursi cawapres akan tetapi ingin mewujudkan cita2 perubahan demi kebaikan seluruh Rakyat Indonesia,
Dengan keteguhan serta semangat kebersamaan pastinya Demokrat haggul yakin tetap mendapatkan posisi terhormat di dlm koalisi,konstituen pun akan berempati, karena kebanyakan masyarakan mempersepsikan Demokrat lebih memetingkan kebersamaan minus ambisi bahkan stigma perubahan dan persatuan terus disematkan dalam deru langkah perjuangan.
Kondisi saat ini terus terang Demokrat berada dlm posisi dilematis,walaupun dilematis saya berkeyakinan bahwa Demokrat akan. Mengambil sikap terbaik dengan segala pertimbangan logis dan ellegan yaitu akan tetap berada dlm koalisi perubahan dan persatuan pada akhirnya kemenangan bersama bermakna utk seluruh Rakyat Indonesia.
Jika pun hengkang dari koalisi perubahan dan persatuan komsekwensinya juga sudah di mempertimbangkan oleh demokrat dan kenyakinan saya jika keputusan ini di ambil maka kostituen perubahan akan meninggalkan Demokrat.
Keputusan menduetkan Anies baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar merupakan keputusan yang tepat dan brilian bahkan arah mata angin kemenangan menuju ke koalisi Nasdem, PKS, PKB serta……?