SABANG | PIKIRANMADANI.com — Pansus Dapil I DPRA yang dipimpin Tgk H Irawan Abdullah sebagai Ketua, Sulaiman sebagai Wakil Ketua, Muchlis Zulkifli sebagai Bendahara dan Anggota Pansus Dapil I DPRA terdiri dari HT Ibrahim, Darwati A Gani, H Azhar MJ Roment, Saifuddin Yahya, Ansari Muhammad, H Abdurrahman Ahmad, Tezar Azwar, dan Teuku Irwan Djohan turut meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Kota Sabang yang mangkrak.
Tapi sebelum itu, Tim Pansus mengawali kunjungan ke Rumah Sakit Tipe C yang lama. Pimpinan Rumah Sakit menyambut langsung Tim Pansus Dapil I DPRA. Dalam kunjungan ini, Pansus Dapil I DPRA mendapat informasi tentang kurangnya SDM Kesehatan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Usai melihat kondisi Rumah Sakit lama Kota Sabang, Pimpinan Rumah Sakit menemani Tim Pansus Dapil I DPRA ke bangunan Rumah Sakit yang baru. Jika siabaikan semak belukar yang tumbuh di sekitar bangunan, rumah sakit baru ini mendapat kesan seperti rumah sakit di Malaysia dengan view langsung ke laut, Jumat (17/6/23).
“Bila ditambahkan helipad bisa saja pelaut-pelaut internasional yang perlu tindakan segera bisa mendapat layanan kesehatan di sini,” kata Dirut Rumah Sakit Sabang menjelaskan kepada Pansus I DPRA.
Pimpinan rumah sakit Sabang ini menerangkan beberapa fasilitas kesehatan yang belum tersedia sehingga bangunan ini belum dapat digunakan sebagaimana fungsinya rumah sakit. Diantaranya seperti lift, alat medis, dan hal-hal penting lainnya.
“Semoga dengan kunjungan Bapak Ibu Pansus Dapil 1 DPRA ini dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Aceh agar masyarakat Aceh khususnya yang berada di Kota Sabang bisa segera menikmati layanan kesehatan disini,” tambah Dirut Rumah Sakit Sabang itu lagi.
Usai memeriksa calon Rumah Sakit baru Kota Sabang, Tim Pansus Dapil I DPRA melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Balohan untuk kembali ke Kota Banda Aceh. Pada kesempatan ini Tim Pansus melihat ambulan untuk pasien rumah sakit yang dirujuk ke Banda Aceh.
Setibanya di Pelabuhan Ulee Lheue, Tim Pansus Dapil I DPRA melanjutkan perjalanan terakhir ke Museum Tsunami Aceh. Di sini Tim Pansus menemukan beberapa modernisasi alat peraga interaktif untuk tamu dan videotron dimana semua alat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Ada beberapa inovasi pengelola Museum Tsunami yang sedang dilaksanakan, diantaranya pemanfaatan lahan kosong di puncak Gedung Museum, dan akan selesai dalam waktu dekat jika pengelola Gedung Museum menemukan pihak yang bersedia mengelola (sewa) fasilitas tersebut,” tutup Tgk Irawan.