BANDA ACEH | PIKIRANMADANI.com — Zirhan (rekanan) berjanji akan segera menuntaskan persoalan rumah bantuan dari aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terkait upah pekerjaan. Ia membenarkan atas persoalan belum tuntasnya upah pengerjaan pembangunan rumah bantuan dari DPRA.
“Nanti saya kroscek lagi, saya baru tau masalah ini (kunci rumah ditahan). Insya Allah dalam waktu seminggu akan kita selesaikan,” kata Zirhan.
Zirhan juga mengaku tidak pernah diberitahu tentang persoalan tersebut, namun demikian dia berjanji segera menuntaskan persoalan rumah bantuan tersebut.
Sementara itu, Ihsan (tukang ) mengatakan, sisa upah kerja pembangunan rumah tersebut belum kelar, sampai sekarang masih belum terselesaikan.
“Saya sudah dihubungi oleh Zirhan, tapi dia cuma selesaikan Rp 3 juta dan minta kunci rumah diserahkan kepada penerima, cuma kami tidak mau, dan saya sudah kami tanya sama anggota kerja,” ujarnya.
Ihsan mengatakan, dirinya dan anggota (pekerja) tetap tidak mau menyerahkan kunci rumah kepada penerima apabila sisa upah kerja masih belum dituntaskan oleh rekanan. Sebab menurutnya, hanya itu satu-satunya cara agar persoalan selesai dengan rekanan.
“Jika upah kami sudah lunas di bayar oleh rekan kami langsung menyerahkan kunci rumah tersebut,” pungkasnya.