Terkait Gangguan Pelayanan BSI, Pimpinan DPRA Minta Masyarakat Aceh Tidak Anarkis

Banda Aceh, Pikiran Madani – DPRA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan (TRK) meminta kepada masyarakat di tanah rencong agar tidak bersikap anarkis menyikapi persoalan gangguan sistem pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam beberapa hari terakhir ini.

“Saya berharap kepada masyarakat Aceh terhadap kondisi ini jangan sampai bersikap anarkis, karena itu akan dapat merugikan diri sendiri,” kata Teuku Raja Keumangan, di Banda Aceh,  Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan TRK mengingat masyarakat di daerah serambi mekah ini sudah banyak yang mengeluh hingga tersulut emosi dengan kondisi yang terjadi saat ini pada sistem perbankan syariah yang belum sepenuhnya pulih itu.

Seperti diketahui, layanan BSI tidak dapat diakses sejak Senin (8/5), masalah ini telah memberikan dampak kepada masyarakat Aceh yang mayoritasnya merupakan nasabah BSI.

Namun, layanan khusus untuk mobile banking BSI belum sepenuhnya pulih kembali, sedangkan terhadap layanan kantor cabang dan ATM sudah dapat diakses masyarakat sejak dua hari lalu.

Selain itu, TRK berharap kepada manajemen BSI untuk lebih berkonsentrasi terhadap pemulihan sistem, sehingga kondisi ini secepatnya membaik dan nasabah kembali terlayani secara baik.

“Kondisi hari ini kita carikan solusi bersama, dan kita tetap mendukung apapun yang terbaik untuk rakyat Aceh,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, TRK juga meminta kepada manajemen BSI sebaiknya jangan memberikan harapan palsu kepada masyarakat, jika memang sudah normal maka katakan demikian, jika belum juga harus diinformasikan dengan sebenarnya.

Kemudian, tambah TRK, mengingat mayoritas masyarakat Aceh menjadi nasabah BSI, ia meminta pihak bank juga dapat memberikan kompensasi.

“Kepada BSI sebaiknya jujur sejauh mana sudah proses perbaikannya, dan saya harap BSI dapat memberikan kompensasi kepada nasabah yang terkena dampak dari gangguan sistem tersebut,” demikian TRK.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (10/5) di Labuhan Bajo mengeluarkan pernyataan dengan meminta BSI untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat termasuk memperbaiki kualitas keamanan IT agar gangguan terhadap aplikasi atau mobile banking dan jaringan BSI tidak terulang kembali.

Pemerintah pusat dan daerah, khususnya di Aceh, sudah melakukan kebijakan yang berpihak untuk pengembangan perbankan syariah, sehingga hal itu tak boleh disia-siakan oleh manajemen BSI.

“Tentu tidak cukup keberpihakan, tidak cukup juga kinerja yang makin bagus, tetapi pelayanan yang harus ditingkatkan,” kata Erick Thohir. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *